TAZKIRAH
http://e-journal.uin-al-azhaar.ac.id/index.php/tazkiroh
<div class="deskripsi"> <ol> <li>Journal Title: Jurnal Tazkirah</li> <li>Initials: TAZKIRAH</li> <li>Frequency: April dan Oktober</li> <li>Online ISSN: <a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1611195816&1&&" target="_blank" rel="noopener">2775 - 1139</a></li> <li>Print ISSN: <a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1312386444&1&&" target="_blank" rel="noopener">2088 - 9453</a></li> <li>Editor in Chief: Desi Tri Anggereni</li> <li>DOI: 10.35888</li> <li>Publisher: Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Nusantara Al-Azhaar Lubuklinggau</li> </ol> </div> <p><strong>Jurnal TAZKIRAH</strong> merupakan media publikasi karya ilmiah di lingkungan kampus Institut Agama Islam Al-Azhaar dan luar kampus. Baik di kalangan mahasiswa maupun di kalangan dosen. Prioritas utama diterbitkannya media ini adalah untuk menampung hasil-hasil penelitian mahasiswa dan dosen yang memenuhi standar penulisan ilmiah dan telah melalu proses seleksi oleh tim ahli serta layak dipublikasikan sebagai sebuah karya ilmiah.</p> <p>Bagi peneliti dan penulis yang berminat mempublikasikan karya ilmiahnya, harap melakukan registrasi terlebih dahulu melalui tombol register pada pojok kanan atas dan mengisi biodata diri. Setelah registrasi nya diterima oleh admin anda dapat meng-upload karya ilmiah yang hendak dipublikasikan.</p>Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Nusantara Al-Azhaar Lubuklinggauen-USTAZKIRAH2088-9453ANALISIS KETERKAITAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MOTIVASI KERJA DAN KINERJA SDM DI MI MA’ARIF BEGO SLEMAN
http://e-journal.uin-al-azhaar.ac.id/index.php/tazkiroh/article/view/818
<p><em>Upaya meningkatkan kinerja SDM di sekolah sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja setiap SDM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah MI Ma’arif Bego Sleman. Selain itu, untuk mengetahui kondisi motivasi kerja dan kinerja SDM di MI Ma’arif Bego Sleman, serta untuk mengetahui keterkaitan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja SDM di MI Ma’arif Bego Sleman. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber data kepala sekolah dan SDM di MI Ma’arif Bego Sleman. Hasil penelitian menunjukkan kinerja atau kemampuan kerja dan motivasi kerja SDM dapat dikatakan baik dan sangat baik. Gaya kepemimpinan yang lebih dominan diterapkan oleh kepala sekolah ialah gaya demokratis. Sedangkan keterkaitan gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja SDM menunjukkan adanya dampak positif dari gaya demokratis kepala sekolah terhadap motivasi kerja dan kinerja SDM di MI Ma’arif bego Sleman.</em></p>Lilis SetiawatiNurus AmzanaAlfi Lathifah
Copyright (c) 2025 Tazkirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-06-142025-06-145297112IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BACA TULIS AL- QUR’AN DENGAN METODE YANBU’A DI PON-PES RIYADHUS SHOLIHIN MEGANG SAKTI
http://e-journal.uin-al-azhaar.ac.id/index.php/tazkiroh/article/view/819
<p><em>The skill of reading the Qur'an or better known as the Koran is an important skill in the early phase to understand the contents of the Qur'an. The Koran also has a close relationship with Muslim rituals, such as performing prayers, hajj and other worship activities. In the implementation of prayers or hajj, for example, it is declared invalid when using a language other than the language of the Qur'an (Arabic). The importance of this basic ability is emphasized by Ibn Sina that the skill of reading the Qur'an is the first and foremost priority in Islamic education. This opinion was also emphasized by Ibn Khaldun that the teaching of the Qur'an is the main foundation that is fundamental in teaching for scientific disciplines. The results of this study can be concluded that learning the Yanbu'a method at the Riyadhus Sholihin Islamic Boarding School Megang sakti in each meeting the students make a circle (halaqah) which contains 10-15 students in one group. Then the supervising teacher conveys the material by reading according to the volume that is read and imitated by the students. Another obstacle experienced by Ustadz when learning Yanbu'a is the lack of concentration of students in participating in learning the Qur'an using the Yanbu'a method, so that in following the learning process they become less concentrated and not enthusiastic. Meanwhile, the supporting factor is that students get adequate facilities and infrastructure and all learning media such as stationery books and others are widely available. </em></p> <p><em>Keterampilan membaca Al-Qur’an atau lebih dikenal dengan istilah mengaji merupakan keterampilan penting pada fase awal guna memahami isi kandungan Al-Qur’an. Mengaji juga memiliki keterkaitan erat dengan ibadahibadah ritual kaum muslim, seperti pelaksanaan shalat, haji dan kegiatan-kegiata ibadah lainnya. Dalam pelaksanaan sholat atau haji misalnya, dinyatakan tidak sah hukumnya bila menggunakan bahasa selain bahasa Al-Qur’an (Bahasa Arab). Pentingnya kemampuan dasar ini ditegaskan oleh Ibnu Sina bahwa ketrampilan membaca Al-Qur’an merupakan prioritas pertama dan utama dalam pendidikan islam. Pendapat tersebut ditegaskan pula oleh Ibnu Khaldun bahwa pengajaran Al-Qur’an merupakan pondasi utama yang mendasar dalam pengajaran bagi disiplin ilmu. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran metode Yanbu’a di Pondok-Pesantren Riyadhus Sholihin Megang sakti dalam setiap pertemuan siswa membuat lingkaran (halaqah) yang berisi 10-15 siswa dalam satu kelompok. Kemudian guru pembimbing menyampaikan materi dengan cara membaca sesuai dengan jilid yang dibaca dan ditirukan oleh para siswa.Hambatan lain yang dialami oleh Ustadz saat pembelajaran Yanbu’a adalah dengan kurang konsentrasinya peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan metode Yanbu’a, sehingga dalam mengikuti proses pembelajaran mereka jadi kurang konsentrasi dan tidak bersemangat. Sedangkan faktor pendukung nya santri mendapatkann sarana dan prasarana yang memadahi dan seluruh media pembelajaraan seperti buku alat tulis dan lain-lain sudah banyak tersedia. </em></p>Reni MarlenaMuhammad Zainur Rohman
Copyright (c) 2025 Tazkirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-06-142025-06-1452113121KONSEP MERDEKA BELAJAR PERSPEKTIF KI HAJAR DEWANTARA DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM
http://e-journal.uin-al-azhaar.ac.id/index.php/tazkiroh/article/view/820
<p><em>Tujuan peneltian ini untuk mengetahui konsep merdeka belajar perspektif Ki Hajar Dewantra dan Relavansinya terhadap pendidikan Islam, Jenis penelitian yang digunakan adalah studi Kepustakaan (Librany Research) Ppada tataran analitik dan bersifat perspektif yang mengkaji dan analisis data bersumber pustaka yang bersifat primer dan skunder terhadap permasalahn yang diteliti. Konsep merdeka belajar yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan empat kebijakan (1) USBN (2) UN (3) RPP satu lembar (4) PPDB Zonasi. Merdeka belajar dirancang untuk mengetahui minat siswa yang memiliki kebebasan dalam berpikir, memperoleh pengetahuan baru dan tidak ada paksaan dan guru dituntut untuk merencanakan atau merancang sistem pembelajaran yang berbasis project untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas siswa sedangkan relevansinya dengan pendidikan Islam Pertama dalam konsep pendidikan nasional yang bersumber dari pemikiran Ki Hajar Dewantara yang masih dikembangakan dan diinternalisasikan baik pada kurikulum 2013 hingga merdeka belajar yang diselenggarakan oleh pendidikan umum maupun pendidikan Islam melaksanakan 18 nilai karakter. Kedua pelaksanaan pendidikan tidak hanya pemindahan pengetahuan (Transfer Of Knowledge).Ketiga sistem Among dan Pamong yang sejalan dengan konsep pendidikan Islam klasik dan modern yaitu Tabriyah, Ta’lim,Tadris,Ta’dib dan Tazkiyah. Keempat dalam membentuk karakter anak harus melibatkan (Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat). Keenam, sistem Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuru Handayani. Dalam pendidikan Islam, Nabi Muhammad SAW sebagai guru yang ideal yaitu Mudarris,Muzakki, Murabbi, Mu'addib dan Murshid dapat dipahami bahwa pamong memiliki tanggung jawab dihadapan kholik dan makhluk, selain berkewajiban mentransfer ilmu dan pengetahuan harus menanam,memupuk dan melestarikan nilai karakter pada dirinya dan siswa. </em></p>Muhamad AkipAzwar RahmatTeddy PaizarDoni Armaya
Copyright (c) 2025 Tazkirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-06-142025-06-1452122129IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB DI KELAS VIII MTS AL-HUDA P1 MARDIHARJO
http://e-journal.uin-al-azhaar.ac.id/index.php/tazkiroh/article/view/821
<p><em>Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap dan satuan jenjang pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen pendidikan. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana implementasi model pembelajaran Talking Stick menggunakan media gambar pada keterampilan berbicara bahasa Arab di kelas VIII MTs Al-Huda P1 Mardiharjo? Dan apa faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi model pembelajaran Talking Stick menggunaka nmedia gambar pada keterampilan berbicarabahasa Arab di kelas VIII MTs Al-Huda P1 Mardiharjo? Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyan yaitu bagaimana implementasi model pembelajaran Talking Stick menggunakan media gambar pada keterampilan berbicara bahasa Arab di kelas VIII MTs Al-Huda P1 Mardiharjo dan apa faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi model pembelajaranTalking Stick menggunakan media gambar pada keterampilan berbicara bahasa Arab di kelas VIII MTs Al-Huda P1 Mardiharjo. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan Pendekatan deskristif, metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah observasi, wawancara dan dekumentasi. Yang melibatkan semua unsur yang ada di lingkungan sekoalh MTs Al-Huda P1 Mardiharjo yaitu, kepala sekolah, guru bahasa Arab dan siswa kelas VIII. Dari hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa implementasi model pembelajaran Talking Stick menggunakan media gambar pada keterampilan berbicara bahasa Arab di kelas VIII MTs Al-Huda P1 Mardiharjo sudah sangat baik. Kepala sekolah yang berperan sebagai pemimpin yang mengayomi, mengajak, dan menuntun guru dan siswa dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab. Guru yang berperan sebagai pendidik serta siswa adalah tempat pentransferan ilmu.</em></p>Yesi FitriwatiHapizil Umam
Copyright (c) 2025 Tazkirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-06-142025-06-1452130137PERAN TPQ NURUL HIDAYAH DALAM MEMPERBAIKI BACAAN QUR’AN ANAK-ANAK DI KECAMATAN KARANG JAYA KABUPATEN MURATARA
http://e-journal.uin-al-azhaar.ac.id/index.php/tazkiroh/article/view/822
<p><em>Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya pembelajaran alqur’an dimulai sejak masa kanak-kanak dan masih banyaknya ditemukan anak- anak yang belum mampu membaca al-qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan tpq nurul hidayah dalam mengajarkan al-qur’an dan untuk mengetahui peran tpq nurul hidayah dalam memperbaiki bacaan quran anak-anak di kelurahan karang jaya. Dari hasil pengabdian di tpq nurul hidayah diperoleh kesimpulan bahwa metode yang digunakan tpq nurul hidayah dalam mengajarkan al- qur’an di karang jaya adalah metode talaqqî, metode at-tibyan dan metode tilawati. Peran tpq nurul hidayah dalam memperbaiki bacaan quran anak-anak di kelurahan karang jaya adalah sebagai wadah baru dalam memperbaiki bacaan al-quran, dan juga memfasilitasi seluruh proses pelaksanaan kegiatan belajar al-qur’an yang bertujuan untuk memberikan pengertian dasar kepada santri tentang bagaimana tata cara membaca al-qur’an dengan baik dan benar agar dalam mempraktekannya para santri tidak melakukan kesalahan dalam membaca al-qur’an, tujuan dari pembelajaran tersebut adalah agar memberikan wawasan terhadap para santri supaya lebih baik lagi tentang penguasaan dalam membaca al- qur’an dan membangkitkan kesadaran yang dimiliki santri untuk dikembangkan supaya bisa menghafal al-qur’an. </em></p>Mayang Widiantoro
Copyright (c) 2025 Tazkirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-06-142025-06-1452138157UPAYA MENGATASI ANAK HIPERAKTIF DENGAN METODE BERMAIN RABA-RABA DI RA AL-HASANAH DESA MUARA MEGANG
http://e-journal.uin-al-azhaar.ac.id/index.php/tazkiroh/article/view/823
<p><em>Mendidik anak yang mempunyai sikap yang hiperaktif sangat membutuhkan tenaga dan pemikiran yang cukup ekstra, dan harus mempunyai strategi khusus. Dalam hal ini peneliti mengangkat judul Upaya Mengatasi Anak Hiperaktif Dengan Metode Bermain Raba-Raba Di Ra Al-Hasanah Desa Muara Megang. Jenis penelitian Kualitatif lapangan, menggunakan metode observasi lapangan guna untuk memperoleh data tentang Upaya Mengatasi Anak Hiperaktif Dengan Metode Bermain Raba-Raba Di Ra Al-Hasanah Desa Muara Megang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam upaya mengatasi anak yang hiperaktif di RA Al-Hasanah Desa Muara Megang ini mereka melakukan beberapa kebijakan yaitu : (a). Antar kepala sekolah telah sepakat untuk membedakan antara siswa/siswi yang hiperaktif dan tidak hiperaktif mereka menggunakan metode observasi tingkah laku setiap anak., (b). Dari observasi terhadap prilaku anak-anak tersebut pihak RA Al-Hasanah menyimpulkan bahwa terdapat 5 orang siswa/siswi yang dikategorikan sebagai anak yang hiperaktif., (c). Melakukan tidakan lanjutan yaitu memberikan perhatian khusus pada anak tesebut untuk mendekatkan anak pada guru-guru secara psikologis., (d). Dalam mendidik siswa/siswi tersebut secara garis besar menggunakan metode bermain khusus yaitu permainan raba-raba. Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya mengatasi anak yang hiperaktif dengan permainan laba-laba Di RA Al-Hasanah Desa Muara Megang ini terdiri dari dua macam faktor yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat, diantaranya sebagai berikut: (a). Faktor pendukung (Metode permainan raba-raba yang cukup mendukung, Kebijakan kepala sekolah supaya guru memberikan perhatian khusus, Adanya kerjasama antar guru ra alhasanah desa muara megang, Bimbingan orang tua di rumah), (b) Faktor penghambat (Rasa malas untuk bermain pada siswa, Cuaca yang kurang pas, Keluarga yang kurang harmonis, Pengaruh buruk lingkungan masyarakat). </em></p>Eka SusantiMeilida Eka SariDesi Tri Anggereni
Copyright (c) 2025 Tazkirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-06-142025-06-1452158172PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP RADIKALISME, EKSTRIMISME DAN TERORISME DALAM KONTEKS AMAL MAK’RUF NAHI MUNGKAR
http://e-journal.uin-al-azhaar.ac.id/index.php/tazkiroh/article/view/824
<p><em>The focus of this study is on the issues of radicalism and terrorism. In today's world, the problems of extremism, fundamentalism and radicalism are mainly known. Crime or violence is a phenomenon that we often hear and see in the mass media and it is also a reality in our surroundings and society. The most current happening and lively discussion in the media and public revolves around terrorism. Terrorism is consistently associated with fear, aggression, radicalism, and coercion, frequently resulting in adverse outcomes such as casualties. Extremism does not align with the principles of Islam, making it unsuitable to associate it with Islam, as radicalism is non-existent within Islam. In the Qur'an and Hadith, believers are commanded to respect and love one another as well as to be kind to others even if they are followers of other religions.Muslims are not the ones who initiate violence in the form of war or other forms of violence. Similarly, in the account of the Prophet Muhammad's visit, including the battles of Badr and Uhud, it was not the Muslims who initiated the conflict with the non-believers, but rather the other way around.The study titled "Radicalism, Liberalism and Terrorism: Their Impact on Islam" analyzes the occurrences in the world both in general and in relation to issues of extremism, fundamentalism and religious radicalism. The descriptive method used by researchers is a method of studying the state of groups of people, conditions, systems of thought or phenomena at a particular point in time. To produce a systematic, factual and precise description of the facts, characteristics and relationships between the phenomena under study.</em></p>Khairul HidayatDaud RasyidNabiel Al MusawaHayatuddin HayatuddinEvalinda EvalindaNurfitria FarhanaSiti Nuri NurhaidahLallo Hamid
Copyright (c) 2025 Tazkirah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-06-142025-06-1452173182