PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK PADA PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL DENGAN MENANAMKAN KEBERANIAN, KEJUJURAN DAN KEPEDULIAN DI PAUD CERDAS DESA S.KERTOSARI

Abstract

Pentingnya pembiasaan adalah untuk membentuk anak berkarakter Islami pembiasaan menjadi salah satu point penting yang tidak boleh diabaikan. Meski harus dimulai dari kesadaran hati, namun untuk menjadi sebuah karakter kepribadian, diperlukan proses pembiasaan dalam jangka panjang, kontinu, dan berkelanjutan. Berdasarkan observasi peneliti menemukan beberapa hal masalah yang dialami siswa PAUD Cerdas S. Kertosari, yaitu adanya siswa yang masih cendrung kurang berani atau tidak percaya diri ketika berhadapan langsung dengan guru, contoh hal kecil yang peneliti rekam ketika anak diajak bicara anak kurang percaya diri atau kurang berani dalam menjawab, dan adanya siswa yang masih kurang jujur dalam berkata cendrung berkata tidak pantas dan kurang peduli akan sesama teman disekelilingnya. Berdasarkan dari latar belakang 1) Bagaimana upaya guru PAUD membentuk karakter anak pada perkembangan sosial emosional di PAUD cerdas desa S. Kertosari? 2) Bagaimana Keberanian, Kejujuran, dan Kepedulian anak di PAUD Cerdas Desa S. Kertosari? 3) Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat upaya guru PAUD membentuk karakter anak pada perkembangan sosial emosional dengan menanamkan keberanian, kejujuran, dan kepedulian di PAUD Cerdas desa S. Kertosari?. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Hasil Penelitian yaitu dengan menanamkan keberanian, kejujuran, dan kepedulian dengan menggunakan metode bercerita kisah tauladan nabi dan rasul.Keberanian, kejujuran, dan kepedulian anak di PAUD Cerdas S. Kertosari sudah mengalami perubahan. Beberapa anak sudah mulai menujukkan keberaniannya, kejujurannya, dan kepeduliannya. Faktor pendukung dalam upaya guru PAUD membentuk karakter anak pada perkembangan sosial emosional dengan menanamkan keberanian, kejujuran, dan kepedulian di PAUD Cerdas S. Kertosari, yaitu antara lain: a) Latar belakang semua peserta didik berasal dari keluarga muslim, b) Fasilitas Sekolah yang memadai, c) Peran Kepala Sekolah, d) Peran Wali Murid. Sedangkan faktor penghambat yaitu antara lain: 1) Lingkungan Keluarga, 2) Lingkungan Masyarakat, 3) Kecanggihan Teknologi, 4) Perubahan nilai social, 5) Perbedaan nilai moral.